Reaksi alergi dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh memberi respon yang berlebihan terhadap zat yang seharusnya tidak berbahaya bagi tubuh. Zat-zat yang dapat menimbulkan alergi tersebut contohnya adalah serbuk sari, makanan, tungau debu, bahan kimia di dalam produk kecantikan dan lain sebagainya sebagai zat yang mengancam tubuh. Di saat produk tersebut tidak menyebabkan masalah apapun pada tubuh orang lain, tubuh Anda mungkin menunjukkan reaksi berbeda dan mendeteksinya sebagai ancaman. Alhasil, Anda mungkin mengalami tanda-tanda alergi seperti rasa gatal, kemerahan atau berair pada mata, bersin atau hidung tersumbat, kemerahan atau ruam pada kulit, atau kulit yang kering dan pecah-pecah.
Reaksi alergi bisa sangat beragam, mulai dari yang ringan seperti yang disebutkan sebelumnya, hingga anafilaksis yang membahayakan jiwa. Artikel ini akan mengulas secara singkat apa yang dimaksud dengan anafilaksis agar Anda dapat lebih berhati-hati ketika mengalaminya.
Apa itu Anafilaksis?
Anafilaksis adalah reaksi alergi yang berat dan berpotensi mengancam jiwa. Reaksi ini bahkan bisa terjadi dalam beberapa detik atau menit setelah Anda terpapar zat yang menyebabkan Anda mengalami reaksi alergi.
Adapun beberapa hal yang dapat memicu reaksi alergi anafilaksis di antaranya:
- Kacang
- Kerang
- Ikan
- Susu
- Telur
- Susu kedelai
- Gandum
- Serbuk sari
- Sengatan lebah atau semut api
- Lateks
- Antibiotik dan obat-obatan tertentu
- Olahraga, walaupun jarang
Anafilaksis menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang dianggapnya sebagai ancaman. Anafilaksis terjadi dalam 1 jam setelah Anda terpapar dengan zat tersebut. Pada anafilaksis, dapat terjadi syok yang ditandai dengan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan gangguan pernapasan.
Berbeda dengan reaksi alergi lainnya, anafilaksis merupakan kondisi gawat darurat yang membutuhkan pengobatan segera. Bantuan medis yang terlambat dapat berakibat fatal.
Gejala dan Tanda Anafilaksis
Umumnya anafilaksis juga ditandai seperti reaksi alergi pada umumnya seperti hidung berair atau ruam kemerahan, namun dalam 30 menit reaksi tersebut bisa memburuk yang biasanya ditandai dengan gejala berikut:
- Pembengkakan pada lidah atau tenggorokan
- Kesulitan untuk menelan dan berbicara
- Perubahan suara menjadi serak
- Mengi atau gejala asma yang persisten
- Batuk dan kesulitan bernapas
- Kram perut dan muntah (biasanya reaksi setelah gigitan serangga)
- Pusing
- Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba
- Kehilangan kesadaran
- Tubuh dan detak jantung melemah
Pengobatan Anafilaksis
Karena anafilaksis adalah kondisi alergi yang parah, Anda tidak bisa mengatasinya seperti pada kondisi alergi biasa. Dibutuhkan pemberian obat epinefrin sebagai pengobatan lini pertama untuk meredakan gejala. Suntikan ini biasanya diberikan melalui suntikan ke dalam otot, bisa diberikan ke paha bagian atas.
Jika Anda mengalami kesulitan bernapas, petugas kesehatan dapat memberikan oksigen dan mungkin memasang selang ke mulut atau hidung untuk membantu Anda bernapas. Setelah tekanan darah Anda kembali normal, dokter mungkin akan memberikan obat lainnya sesuai dengan kondisi Anda.
Anafilaksis dapat mengancam jiwa dalam hitungan menit, sehingga apabila Anda menyadari adanya alergen yang dapat memicu reaksi alergi, maka sebisa mungkin Anda hindari. Bicarakan dengan dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki sehingga dokter dapat memberi informasi yang Anda butuhkan.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma